Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2021

Contoh Soal dan Jawaban Simulasi Digital

Contoh Soal dan Jawaban Simulasi Digital 1.Menggabungkan semua komponen pembentuk movie, baik itu video, audio, teks, efek, filter, dan sebagainya menjadi suatu kesatuan yang tidak bisa diubah-ubah lagi, adalah fungsi dari proses … a. Rigging b. Rendering c. Lighting d. Modeling e. Compositing 2.Gerak kamera secara horizontal disebut … a. Tilting b. Dollying c. Panning d. Zooming e. Trcking 3.Yang bukan merupakan peralatan berkaitan dengan pembuatan video adalah … a. Scenner b. Lampu c. Kamera d. Mikropon e. Lampu kamera 4.Langkah pertama yang harus dilakukan dalam pembuatan video adalah .. a. Menyusun naskah b. Menentukan actor dan aktris c. Menentukan ide d. Membuat setting tempat pengambilan gambar e. Membuat Storyboard 5.Efek saat bergantian objek dalam suatu alur cerita atau clip dikenal dengan istilah … a. Transisi b. Cut to cut c. Transformasi d. Wripe out e. Cut away 6.Gerakan kamera yang bertujuan untuk menggiring mata penonton pada aktivitas tertentu pada subjek adalah … a. T...

Penyelengaraan Pemilu 1971

Pemilu 1971  Setelah menduduki kursi ke presidenan, Soeharto tidak secepatnya menyelenggara- kan pemilu untuk mencari legitimasi kekuasaan transisi. Tap MPRS XI Tahun 1966 yang mengamanatkan agar pemilu bisa diselenggarakan pada tahun 1968, diubah lagi pada Sidang Istimewa MPR tahun 1967. Presiden Soeharto mengubah lagi dengan menetapkan bahwa pemilu akan diselenggarakan pada tahun 1971. Melalui undang-Undang No. 15 u Tahun 1969 tentang Pemilu dan Undang-Undang No. 16 tentang Susunan dan kedudukan SHLP Tu MPR, DPR, dan DPRD, pemilu akhirnya diselenggarakan pada tanggal 3 Juli 1971.  Pemilu diikuti oleh sepuluh kontestand, yaitu Partai Nasional Indonesia (PNI), Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI), Murba, Partai Kristen Indonesia (Parkindo), Partai Katolik, Nahdlatul Ulama (NU), Partai Muslimin Indonesia (Parmusi), Partai Syarikat Islam Indonesia (PSI), Golongan Karya (Golkar), dan Perti. Para pejabat negara pada pemilu 1971 diharuskan bersikap netral. Pada praktiknya,...

Latar Belakang Munculnya Orde Baru

Latar Belakang Munculnya Orde Baru   a. Surat Perintah Sebelas Maret 1966 (Supersemar)  Pada tanggal 11 Maret 1966, Presiden Soekarno mengeluarkan surat perintah yang kemudian dikenal dengan nama Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar). Supersemar tersebut diterima Mayjen Basuki Rahmat, Brigien M. Yusuf, dan Brigjen Amir Mahmud di Istana Bogor.  Berdasarkan surat itu, Letjen Soeharto selaku pengembang Supersemar melakukan banyak hal yang sebenarnya di luar jangkauan surat itu sendiri, berikut ini penjelasannya.  Pembubaran dan larangan atas PKI dan seluruh organisasi bawahannya di seluruh Indonesia pada 12 Maret 1966. Pelarangan dan pembubaran partai politik sebetulnya merupakan hak presiden.  Penangkapan lima belas menteri yang diduga terlibat G 30 S/PKI pada tanggal 18 Maret 1966.  Pada tanggal 20 Juni-5 Juli 1966, MPRS mengadakan Sidang Umum IV. Sidang Umum IV MPRS menghasilkan beberapa ketetapan penting sebagai berikut.  Tap MPRS No. IX/MPRS/1966...

Penetapan Letjen Soeharto sebagai Presiden

  Penetapan Letjen Soeharto sebagai Presiden  Melalui Tap MPRS No. XXXIII/MPRS/1996, tertanggal 12 Maret 1967, MPRS mencabut kekuasaan pemerintahan negara dari Presiden Soekarno dan mengangkat pengembang Supersemar (Jenderal Soeharto) sebagai penjabat Presiden RI. Jenderal Soeharto ditetapkan sebagai Presiden RI sementara. Pada tanggal 21-30 Maret 1968, diadakan Sidang Umum MPRS yang menghasilkan keputusan mengangkat Jenderal Soeharto sebagai Presiden RI. Jenderal Soeharto ditetapkan sebagai presiden RI sejak tanggal 27 Maret 1968 berdasarkan Tap MPRS No. XLIV/ MPRS/1968.

Sidang MPRS

  Sidang MPRS  Berdasarkan resolusi dan memorandum dari DPRGR, MPRS menyelenggarakan sidang istimewa MPRS di Istora Senayan, Jakara pada tanggal 7 hingga 12 Maret 1967. Sidang istimewa ini MPRS menghasilkan empat ketetapar, sebagai berikut.  Ketetapan MPRS Nomor XXXIII/MPRS/1967 tentang Pencabutan Kekuasaan Pemerintahan Negara dari Presiden Soekarno.  Ketetapan MPRS Nomor XXXIV/MPRS/1967 tentang peninjauan kembali Ketetapan MPRS Nomor 1/MPRS/1960 tentang Manifesto Politik Republik Indonesia sebagai Garis-garis Besar Haluan Negara.  Ketetapan MPRS Nomor XXXV/MPRS/1967 tentang Pancabutan Ketetapan MPRS Nomor XVII/1966. Ketetapan MPRS Nomor XXVI/MPRS/1967 tentang Pencabutan Ketetapan MPRS Nomor XXVI/MPRS/1966. Hole Isi Tap MPRS No. XXXIII/MPRS/1967 yang berlaku mulai 22 Februari 1967 sebagai berikut.  Mencabut kekuasaan negara dari Presiden Ir. Soekarno.  Melarang Ir. Soekarno melakukan kegiatan politik sampai pemilu yang akan datang.  Menetapkan Jen...

Surat Perintah Sebelas Maret 1966 (Supersemar)

Surat Perintah Sebelas Maret 1966 (Supersemar)  Surat Perintah Sebelas Maret 1966 (Supersemar)  Pembubaran dan larangan atas PKI dan seluruh organisasi bawahannya di seluruh Indonesia pada 12 Maret 1966. Pelarangan dan pembubaran partai politik sebetulnya merupakan hak presiden.  Penangkapan lima belas menteri yang diduga terlibat G 30 S/PKI pada tanggal 18 Maret 1966.  Pada tanggal 20 Juni-5 Juli 1966, MPRS mengadakan Sidang Umum IV. Sidang Umum IV MPRS menghasilkan beberapa ketetapan penting sebagai berikut.  Tap MPRS No. IX/MPRS/1966 tentang Pengukuhan Supersemar.  Tap MPRS No. XI/MPRS/1966 tentang Pemilihan Umum yang selambat-lambatnya akan diselanggarakan tanggal 5 Juli 1968.  Tap MPRS No. XII/MPRS/1966 tentang Penegasan Kembali Landasan Kebijaksanaan Politik Luar Negeri RI.  Tap MPRS No. XIII/MPRS/1966 tentang Pembentukan Kabinet Ampera.  Tap MPRS No. XXV/MPRS/1966 tentang Pembubaran PKI dan Pernyataan bahwa PKI dan Ormas-Ormasnya sebag...

Pembentukan Kabinet Ampera

 Pembentukan Kabinet Ampera  Sebagai langkah awal untuk mewujudkan stabilitas nasional, MPRS menugaskan kepada pengemban Supersemar untuk membentuk kabinet baru. Sesuai dengan Tap MPRS No. XIII/MPRS/1966, pada tanggal 25 Juli 1966, Letjen Soeharto membentuk Kabinet Ampera. Tugas pokok Kabinet Ampera adalah menstabilkan kondisi politik dan ekonomi. Program Kabinet Ampera atau Catur Karya Kabinet Ampera, yaitu sebagai berikut.  Memperbaiki perikehidupan rakyat terutama sandang dan pangan.  Melaksanakan pemilu selambat-lambatnya tanggal 5 Juli 1968.  Melaksanakan politik luar negeri bebas aktif, dan melanjutkan perjuangan anti- imperialisme dan kolonialisme. 

Muhammad Soeharto

Gambar
Mu hammad Soeharto Foto: Wikipedia Jenderal Besar TNI (Purn.) H.M.Soeharto, lahir di Kemusuk, Yogyakarta pada tanggal 8 Juni 1921. Soeharto adalah presiden kedua Indonesia yang menjabat dari tahun 1967 sampai 1998 yang menggantikan Soekarno. Di dunia internasional, Soeharto sering dirujuk dengan sebutan populer The Smiling General atau Sang Jenderal yang Tersenyum karena raut mukanya yang senantiasa tersenyum dan menunjukkan keramahan. Sebelum menjadi presiden, Soeharto adalah pemimpin militer pada masa pendudukan Jepang dan Belanda, dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal. Setelah Gerakan 30 September 1965, Soeharto kemudian melakukan operasi penertiban dan pengamanan atas perintah dari Presiden Soekarno. Salah satu yang dilakukannya adalah dengan menumpas Gerakan 30 September dan menyatakan bahwa PKI sebagai organisasi terlarang.

Melaporkan Kegiatan Membaca Buku Non-fiksi

Melaporkan Kegiatan Membaca Buku Nonfiksi  Buku nonfiksi merupakan karya tulis yang bersifat faktual. Isi buku fiksi bukanlah fiktif, bukan hasil imajinasi /rekaan si penulisnya. Hal-hal yang terkandung di dalamnya adalah nyata, benar- benar ada dalam kehidupan kita. Salah satu jenis buku nonfiksi, yaitu buku pengayaan. Buku pengayaan di masyarakat sering dikenal dengan istilah buku bacaan atau buku kepustakaan. Buku ini dimaksudkan untuk memperkaya wawasan, pengalaman, dan pengetahuan pembacanya.  Dalam membaca buku pengayaan, hendaklah Anda menemukan gagasan pokok. Apa pun tujuan Anda dalam membaca, Anda harus melaju menyerbu ke gagasan pokok. Gagasan pokok dapat ditemukan di semua bagian buku. Buku secara keseluruhan mempunyai gagasan pokok yang umum, kemudian tiap bab mempunyai gagasan pokok yang agak spesifik. Setiap bab terbagi lagi menjadi bagian bab yang mempunyai gagasan pokok yang lebih spesifik lagi dan setiap bagian bab terbagi menjadi paragraf yang mengandung gaga...

Pengertian Kalimat Definisi dan Kalimat Deskripsi

Kalimat Definisi dan Kalimat Deskripsi  A. Kalimat Definisi  Kalimat definisi adalah suatu kalimat yang memberikan penjelasan umum tentang suatu benda, hal, aktivitas, dan lain-lain. Kalimat definisi sering digunakan dalam teks laporan hasil observasi dan merujuk pada sebuah istilah teknis atau ilmiah tertentu. Kalimat definisi ini membantu pembacanya untuk mengetahui atau memahami istilah- istilah yang sering muncul dalam sebuah tulisan. Contoh: Mamalia adalah hewan yang menyusui. em  B. Kalimat Deskripsi  Kalimat deskripsi adalah kalimat yang menggambarkan sifat-sifat atau ciri-ciri khusus dari suatu benda. Sifat-sifat tersebut biasanya merujuk pada hal khusus yang bisa ditangkap oleh panca indera, misalnya berupa ukuran, seperti besar kecil, tinggi rendah. Warna, seperti merah, kuning, biru. Rasa, seperti manis, pahit, getir, halus, kasar, dan sebagainya.  Kalimat deskripsi membantu pembaca membayangkan apa yang sedarng dibicarakan seolah-olah seperti melihat...

Pengertian Kebaharian, Kemaritiman dan Kelautan

  Pengertian Kebaharian  Tuhan menciptakan alam semesta matahari, bulan, bintang, dan bumi beserta isinya. Bumi terdiri dari daratan dan lautan yang dihuni oleh makhluk ciptaan Tuhan, yaitu manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan secara keseluruhan menjadi satu lingkungan alam. Bangsa Indonesia sudah seharusnya menghargai dan mensyukuri anugerah Tuhan yang sangat besar, yaitu hidup dalam suatu negara kepulauan dengan wilayah sepanjang 3.977 mil laut yang melintang di khatulistiwa dari Sabang sampai Merauke dan membujur dari Miangas sampai Pulau Rote. Dengan jumlah 17.499 pulau mencakup wilayah laut yurisdiksi nasional lebih kurang 5,8 juta km?. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dua per tiga wilayahnya lautan yang kaya akan sumber daya alam laut. Indonesia terletak pada posisi yang sangat strategis, yaitu pada persilangan dua benua dan dua samudera, sekaligus menjadi urat nadi perdagangan dunia.  Ada tiga istilah yang sering digunakan yaitu "kebaharian", ...

Apa Itu AFIKSASI? Inilah Penjelasannya

Apa Itu Afiksasi ? Afiksasi atau pengimbuhan adalah proses pembentukan kata dengan mengimbuhkan afiks (imbuhan) pada bentuk dasar, baik bentuk dasar tunggal maupun kompleks. Afiks secara umum terdiri atas awalan (prefiks), sisipan (infiks), akhiran (sufiks), awalan dan akhiran (konfiks).  A. Prefiks (Awalan)  Proses pembentukan kata dengan menambahkan afiks atau imbuhan di depan bentuk dasarnya atau juga proses pembentukan kata-kata yang dilakukan dengan cara membubuh- kan atau menambahkan atau menempelkan afiks di depan bentuk dasarnya. Contoh prefiks atau awalan, yaitu di-, ter-, ke-, se-, meN-, peN-, pra- per-, ber-, dan sebagainya.    B. Infiks (Sisipan)  Proses pembentukan kata dengan menambah afiks atau imbuhan di tengah bentuk dasarnya. Afiks-afiks yang ditambahkan tersebut disebut infiks atau sisipan. Proses pembentukan kata telunjuk, gemetar, dan gerigi, dilakukan dengan menambahkan infiks di tengah bentuk dasarnya. Contoh infiks, yaitu -el, -em, -...

Apa Itu FRASA dan Apa Saja? Inilah Penjelasannya

  Apa Itu Frasa ? Frasa merupakan satuan linguistik yang lebih besar dari kata dan lebih kecil dari klausa dan kalimat. Frasa adalah kumpulan kata nonpredikatif. Artinya frasa tidak memiliki predikat dalam strukturnya. Itu yang membedakan frasa dari klausa dan kalimat. Frasa yang terdapat dalam teks lap oran hasil observasi, yaitu frasa nomina dan frasa verba.  A. Frasa Nomina Nomina disebut juga kata benda. Kata benda mengacu pada manusia, binatang, benda, dan konsep atau pengertiannya. Dengan demikian, kata seperti guru, kucing, meja, dan kebangsaan termasuk kata benda (nomina). Pada frasa nomina, nomina berfungsi sebagai inti atau poros frasa. Sebagai inti frasa, nomina menduduki bagian utama, sedangkan pewatasnya berada di depan atau di belakangnya. Jika pewatas frasa nominal benda di depan, pewatas ini berupa numeralia atau kata tugas.  B. Frasa Verba  Frasa verba, yaitu frasa yang UP-nya berupa kata yang termasuk kategori verba. Secara morfologis, UP ...

Pengertian Kalimat Simpleks dan Kalimat Kompleks

  Kalimat Simpleks dan Kalimat Kompleks  Berdasarkan kompleksitasnya, kalimat dibedakan menjadi kalimat simpleks dan kalimat kompleks.  A. Kalimat Simpleks  Kalimat simpleks adalah kalimat yang hanya terdiri atas satu struktur dengan satu verba utama.  Contoh:  Semua jenis hewan tergolong ke dalam makhluk hidup.  Semua jenis hewan (yang dipelihara di kebun binatang itu) tergolong ke dalam makhluk hidup.  B. Kalimat Kompleks  Kalimat kompleks adalah kalimat yang terdiri atas dua struktur atau lebih dengan dua verba atau lebih.  Contoh:  Yang pertama sering disebut makhluk hidup dan yang kedua disebut makhluk mati.  Tanaman tembakau itu akan tumbuh subur apabila petaninya rajin menyiramnya.