Berkreasi Seni Musik Nusantara 1. Merancang Karya Seni Musik
Tahapan merancang karya musik sebagai berikut.
- a. Menentukan Jenis Karya Cipta Musik
Terdapat tiga jenis karya musik yang bersumber dari gagasan dan imajinasi yang diekspresikan secara murni (bukan plagiat atau jiplakan), yaitu sebagai berikut.
- Komposisi adalah suatu berntuk karya diciptakan secara tertulis dan dapat dinikmati secara pribadi. Hasil komposisi tersebut diperkenalkan untuk dinilai oleh banyak orang (publik). Penentu karya cipta tersebut bermutu atau tidak adalah masyarakat umum.
- Improvisasi adalah karya cipta seni seketika, berlangsurg hanya sekali, spontanitas dan tidak bersifat abadi.
- Aransemen atau transkrip adalah bentuk ciptaan yang dihubungkan dengan musik. Arti aransemen adalah susunan dan transkip adalah alat tulis. Contohnya komposisi untuk sebuah orkestra besar dialihtuliskan menjadi karya musik yang dimainkan dengan organ atau gitar saja.
Teknik (cara) merancang karya musik dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut menyiapkan alat musik dan peralatan lainnya, memiliki koleksi lagu/ musik, menentukan nada tertinggi dan terendah, menentukan nada dasar, pola irama, dan melodi pokok, serta seluruh melodi, bersenandung dengan diiringi alat musik, tiap bait direkam dengan tape recorder, ditambahkan intro lagu, bunyi musik diputar dan dikoreksi, ditulis dengan notasi bait lagu dengan seluruh melodi, harmoni, akord, dan bass, setelah notasi selesai baru di bawahnya ditulis syair/kalimat lagu, dan menjadi teks/ partitur sederhana.
- c. Pembuatan Partitur (Teks Lagu)
Dalam membuat atau menulis partitur sebuah lagu, perlu dilakukan analisis lengkap tentang hal-hal berikut judul lagu terletak di atas dan ditulis dengan huruf besar, nada dasar lagu diletakkan di kiri atas, birama, pola irama yang dipakai, pencipta (komponis), di sebelah kanan atas, akord dengan huruf diletakkan di atas melodi, melodi dapat ditulis dengan not angka atau balok, dan kalimat lagu ditulis di bawah melodi.
Dalam menggubah/berkarya musik tidak terlepas dari unsur-unsur musik. Empat macam unsur utama musik, yaitu sebagai berikut melodi adalah tinggi rendahnya nada, harmoni adalah dua not atau lebih yang dimainkan sekaligus disebut juga trinada atau paduan nada, counterpoint adalah lagu tambahan yang mengiringi lagu, dan meliputi irama iringan dan irama lagu. Irama lagu adalah cepat lambatnya sebuah lagu dimainkan namun tidak sama dengan kecepatan musik (tempo).
Di samping unsur-unsur utama, ada pula unsur tambahan. Unsur tambahan tersebut meliputi tekstur musik (monopon, komopon, dan polipon) melodi (legato dan staccato), gaya musik, ritmik (ketukan, birama, aksen, dan tempo), dan tangga nada (mayor dan minor).
Mengaransir adalah membuat karya musik berupa aransemen atau transkrip. Aransemen berasal dari kata arrangement, artinya susunan. Transkripsi artinya alih tulis. Contoh lagu orkes keroncong dialihtuliskan menjadi karya musik untuk gitar atau organ tunggal. Karya aransemen lebih representatif dibandingkan bentuk aslinya karena diolah, disusun, diatur, dan dirangkai lebih indah
.
2. Berkreasi Musik
Proses penciptaan lagu dapat dikreasi dengan tahap-tahap berikut ini.
Dasar sebuah komposisi adalah keutuhan frase lagu yang menjadi suatu periode kalimat. Hal ini dapat dicapai dengan pengulangan motif. Apabila motif-motif digabung menjadi satu unit, maka terbentuklah melodi yang selanjutnya menjadi deretan figur- figur. Figur-figur tersebut akan menjadi sebuah tema melodi yang setiap satuan motifnya dapat dikembangkan dengan cara merubah harga not tanpa mengurangi isi dari setiap biramanya.
- b. Repetisi (Ulangan Harafiah)
Maksud repitisi di sini adalah pengulangan kembali dengan bentuk sama atau dengan sedikit perubahan. Contoh pada lagu Garuda Pancasila:
- c. Sekuens (Ulangan pada Tingkat Lain)
Pengulangan kembali ke tingkat nada yang lebih tinggi (sekuens naik) atau lebih rendah (sekuens turun). Contoh pada lagu Satu Nusa Satu Bangsa dan Indonesia Raya:
- d. Augmentatiom of Ambitus (Pembesaran Interval)
Pengulangan yang berfungsi untuk menciptakan peningkatan ketegangan.
- e. Diminuation of Ambitus (Pemerkecilan Interval)
Pengulangan yang bertujuan untuk mengurangi kategangan terutama .pada frase konsekuen. Contoh pada lagu Terimakasihku:
- f. Inversion (Pembalikan)
Pengulangan interval naik menjadi turun demikian juga sebaliknya jika ada motif asli yang intervalnya turun kemudian dengan pengulangan menjadi naik.
- g. Retrograde (Retrogresi)
Pengulangan yang dasar prinsipnya hampir mirip dengan inversi.
Komentar
Posting Komentar